Knowledge Management (KM) adalah alat strategis dalam membangun Intellectual Capital (IC) pada sebuah organisasi. Manajemen menjalankan KM sebagai alat yang paling efisien untuk menghasilkan aset yang paling berharga bagi manusia sebagai pengambil keputusan. Para pengambil keputusan membutuhkan informasi yang paling relevan pada saat yang tepat untuk pengambilan keputusan yang berguna. Efisiensi dalam mengambil keputusan dapat dilakukan pada praktik-praktik di dalam Business Intelligence (BI) di jalur yang benar. Dalam hal ini, BI erat kaitannya dengan kesuksesan yang dihasilkan oleh KM. Organisasi memiliki informasi yang mungkin memiliki masalah ketika sampai pada bagian pelaksanaan. Teknologi BI memiliki peranan penting dalam melakukan pengelolaan informasi yang lebih baik dalam skala yang lebih besar. BI mampu merumuskan bagian yang mulus bagi para praktisi KM untuk meraih keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya. Daya saing ini mengikuti tenaga kompetitif dengan kinerja, efisiensi kerja, dan manajemen hubungan pelanggan yang lebih baik. Teknologi BI yang berdampak pada KM secara signifikan umumnya meliputi OLAP, DSS, dan Data Mining. Ini adalah alat BI yang strategis yang harus selaras dengan strategi organisasi secara keseluruhan. Tools atau alat ini dapat membangun hubungan dua arah di lingkungan kerja antar karyawan sambil menyebarkan informasi dalam organisasi. Karyawan dalam organisasi manapun ingin dipertimbangkan dalam setiap keputusan tunggal. Hal ini akan memberikan lebih banyak loyalitas dan komitmen personil untuk bekerja dalam lingkup organisasi.
Knowledge Management
KM didefinisikan sebagai teknik pencarian, perolehan, pengorganisasian dan komunikasi informasi dan pengetahuan untuk memotivasi karyawan. Hal ini berhubungan dengan pemahaman kepemimpinan, usaha kelompok, pengalaman individu dan jiwa karyawan. Akuisisi informasi yang relevan adalah proses mengidentifikasi dan menangkap materi yang terkait erat dengan tujuan saat ini. Pengambilan informasi adalah tahap kedua dalam proses KM dimana organisasi mengeluarkan informasi spesifik yang didapatkan dari berbagai sumber.
Business Intelligence
BI terdiri dari proses bisnis penting yang mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk keputusan dan tindakan bisnis, terutama menekankan pada penggunaan alat informasi untuk meningkatkan kinerja bisnis. BI terdiri dari teknologi, proses, dan implikasi yang memungkinkan perolehan, penyimpanan, pengambilan, dan analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. On-Line Analytical Processing (OLAP) adalah merupakan salah satu alat pendukung BI yang memungkinkan pencarian dan pengujian data yang relevan beserta perhitungan dan identifikasi hubungan. Data Mining pada BI berfungsi untuk mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan antara sejumlah besar data yang tersimpan di Data Warehouse. Ini menggunakan teknik statistik dan matematis seiring dengan teknologi. Sistem Pendukung Keputusan atau SPK (Decision Support System - DSS) adalah hubungan atau asosiasi antara manusia dan mesin untuk penyediaan informasi yang otentik dan berguna untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. OLAP merupakan salah satu komponen penting BI yang digunakan dalam prosesnya. OLAP juga memiliki beberapa bentuk tradisional lainnya. Beberapa di antaranya adalah klasifikasi, pola sekuensial, analisis regresi, dan link.
Kerangka teoritis integrasi KM dan BI untuk mencapai daya saing
KM dan BI memiliki potensi untuk memperkuat efektifitas dan daya saing dalam sebuah organisasi. Dengan demikian ada kebutuhan untuk memiliki kerangka kerja BI dan KM yang terintegrasi untuk mencapai tujuan ini.
DSS sering digunakan sebagai alat kunci pada BI saat manajemen memilih beberapa strategi untuk KM. OLAP dan data mining adalah teknik modern pada BI yang berperan penting dalam pengambilan data. Integrasi KM dengan BI akan menghasilkan modal intelektual yang lebih baik yang merupakan aset paling berharga. BI dan KM juga dinilai dari berbagai model. Model sangat membantu dalam mengkategorikan bagian data warehouse dan membangun teknik data mining. Berbagai unsur BI juga harus berhubungan dengan unsur KM agar bisa menghasilkan keunggulan kompetitif. BI tidak dipraktekkan sebagai trend dalam organisasi tapi sebagai kebutuhan. Organisasi mengintegrasikannya sebagai alat utama secara sekaligus dalam membuat keputusan yang strategis.
Dalam artikel ini integrasi juga dievaluasi dalam menyatakan langkah-langkah pertukaran antara BI dan KM yang mencakup konteks pengambilan keputusan. Wang dan Wang (2008), menyatakan bahwa pekerja pengetahuan memiliki kolaborasi dan kerjasama yang kuat dengan alat TI untuk kinerja dan sosialisasi yang lebih baik. Ia membahas dengan logika bagaimana data mining, alat BI dan KM dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Demikian pula, pemrosesan analitik on-line (OLAP) juga merupakan alat yang membantu saat mengekstrak data dari gudang data. Alat pengelolaan pengetahuan ini juga bekerja sambil mencapai BI kolaboratif, karena kolaborasi jauh lebih efektif daripada persaingan. Eksekutif di perusahaan multinasional memiliki pandangan yang dekat terhadap perubahan pola global.
Faktor sosial dan ekonomi adalah yang paling penting untuk melakukan analisis yang terkait dengan strategi bisnis. Analisis kualitatif faktor lingkungan juga memungkinkan eksekutif membuat keputusan yang tepat. Mereka mempertimbangkan beberapa faktor dari lebih dari satu disiplin kehidupan sosial. Di sisi lain analisis kuantitatif membantu mengidentifikasi hasil nyata. Ini juga dapat menciptakan keterbatasan untuk hasil yang dihasilkan ketika sampai pada tahap implementasi.
...